Di setiap sudut dunia, infrastruktur yang kuat dan tahan lama menjadi kunci utama keberlanjutan. Begitu pula di Indonesia, yang kerap dilanda musim hujan. Tantangan cuaca ekstrem ini menguji daya tahan berbagai proyek, terutama dalam pengelolaan air, limbah, dan tanah. Namun, di balik setiap tantangan terdapat solusi yang menawarkan perlindungan lebih,
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Traketon Klaten sempat menjadi perbincangan publik karena diperkirakan hanya memiliki sisa umur pakai sekitar 2 bulan. Namun, dengan penggunaan inovatif geomembrane ALFA dan geotextile, umur pakai TPA ini berhasil diperpanjang secara signifikan. Tidak hanya itu, penggunaan bahan-bahan ini juga memberikan dampak positif terhadap ramah lingkungan dan
Embung Pusporenggo, Boyolali, kini menjadi salah satu proyek strategis untuk pengelolaan air di kawasan tersebut. Dengan pemasangan Geomembrane ALFA berkualitas tinggi, embung ini dirancang untuk menampung air hujan sekaligus menjaga ketersediaan air sepanjang tahun. Geomembrane digunakan karena kemampuannya dalam memastikan daya tahan embung dan mengurangi kebocoran. Keunggulan Geomembrane untuk Embung
Pemasangan geomembrane yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam berbagai proyek, mulai dari konstruksi tambak, kolam penampungan, hingga pengelolaan limbah. PT Rajawali Sarana Nusantara hadir untuk memberikan panduan lengkap agar Anda dapat memasang geomembrane dengan benar dan efisien, sehingga hasilnya optimal dan tahan lama. Tahap 1: Persiapan Lahan Langkah awal yang
Frisian Flag Indonesia, salah satu produsen susu terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi lingkungan melalui proyek Waste Water Treatment Plant (WWTP) di pabrik Cikarang. Proyek ini melibatkan kolaborasi antara PT. Rajawali Sarana Nusantara dan Global Water Engineering (GWE) Belgia untuk menghadirkan teknologi pengolahan air limbah yang mutakhir. Sebagai
Geomembrane ALFA telah membuktikan dirinya sebagai solusi yang unggul untuk berbagai keperluan industri, terutama karena TKDN 45,65% dan kualitasnya yang melebihi standar internasional GM13. Dengan kombinasi ini, Geomembrane ALFA tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis tetapi juga mendukung perekonomian dalam negeri. Pentingnya TKDN 45,65% untuk Industri Lokal Menggunakan Geomembrane dengan TKDN
Proyek Kolam Limbah Sawit oleh PT. Rajawali Sarana Nusantara Industri kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan lingkungan yang serius, terutama terkait dengan limbah yang dihasilkan. Limbah sawit, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah yang berdampak negatif pada ekosistem serta masyarakat sekitarnya. Kolam limbah sawit seringkali
Kolam Bulat Aquagrid Pro Aquagrid Pro adalah inovasi terbaru dalam dunia budidaya ikan yang dirancang khusus oleh PT Rajawali Sarana Nusantara. Kolam bulat ini dibuat dengan rangka besi galvanis anti karat yang kokoh, memastikan daya tahan dan kehandalan untuk penggunaan jangka panjang. Tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari diameter 2
Tingkatkan Produksi Garam di Musim Kemarau dengan Geosintetik. Musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk memaksimalkan produksi garam. Salah satu solusi inovatif adalah dengan menggunakan teknologi geosintetik. Apa itu geosintetik? Sederhananya, geosintetik adalah material khusus yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tanah. Dalam produksi garam, geosintetik berfungsi untuk: PT Rawajali Sarana
Kekeringan dan krisis air menjadi isu global yang semakin mendesak, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membangun embung. Proyek Embung Ringinlarik di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi contoh nyata bagaimana teknologi geomembrane HDPE dan geotextile dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam pembangunan
